Selasa, 19 November 2013

Selasa, 05 November 2013

1.Bacalah wacana berikut dengan saksama!
Bendungan di Desa Jatirogo ini tidak ada duanya di Indonesia. Tubuh bendungan tersebut dari bantalan karet berisi air. Karena terbuat dari karet, tinggi permukaannya bisa diatur secara fleksibel. Bila terjadi banjir, bantalan karet itu dikempiskan. Dan air bah lancar mengalir ke laut. Sebaliknya, bila volume air sungai mengecil, tubuh bendungan diisi penuh, sehingga tingginya mencapai 3 m. Sungai terbendung dan airnya dimanfaatkan sebagai air minum dan irigasi. Pada saat yang sama, air pasang dari laut akan terhambat dan tak mencemari sungai yang menjadi sumber utama air tawar masyarakat di sekitar sungai.
Simpulan isi wacana di atas adalah…
a.Bendungan dari bantalan karet dapat membendung sungai.
b.Bendungan dari bantalan karet sangat bermanfaat.
c.Bendungan dari bantalan karet dapat mengalirkan air.
d.Pemanfaatan air melalui bendungan bantalan karet.
e.Bendungan bantalan karet dapat diisi dengan air.
JAWABAN : B
2.Bacalah teks berikut ini dengan saksama!
Soetomo lahir di Desa Ngepeh, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada tanggal 30 Juli 1888. Pada waktu kecil pemuda itu oleh ayahnya diberi nama Soebroto. Nama itu kemudian diganti menjadi Soetomo ketika dia mengikuti sekolah rendah Belanda (ELS) di Bangil.
Setelah tamat dari ELS di Bangil, Soetomo melanjutkan studinya ke Jakarta. Ia masuk sekolah kedokteran Jawa yang bernama STOVIA pada tanggal 10 Januari 1903. Pada masa kemahasiswaannya inilah, ia tampil sebagai penggerak utama berdirinya Boedi Oetomo pada bulan Mei 1908.
Pernyataan-pernyataan berikut yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah…..
A. Soetomo lahir di Desa Ngepeh, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Setamat dari ELS di Bangil, ia melanjutkan studinya ke STOVIA di Jakarta. Pada masa kemahasiswaannya itulah ia tampil sebagai penggerak berdirinya Boedi Oetomo.
B. Pada waktu kecil, Soetomo diberi nama Soebroto. Nama itu kemudian diganti menjadi Soetomo untuk melanjutkan sekolah ke STOVIA Jakarta.
C. Soetomo lahir di Desa Ngepah, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Setelah besar ia pindah ke Jakarta untuk menggapai cita-citanya menjadi dokter. Ia mendaftarkan diri sebagai mahasiswa STOVIA dan lulus pada tanggal 10 Januari 1903.
D. Dari sejak sekolah ELS di Bangil, Soetomo sudah bercita-cita menjadi dokter. Ia ingin mengabdikan dirinya sebagai dokter dari satu tempat ke tempat lain di Indonesia.
E. Soetomo lahir pada tanggal 30 Juli 1888. Setamat ELS, ia pindah ke Jakarta dan bersekolah di STOVIA. Ia sangat bangga menjadi pemimpin organisasi modern pertama di Indonesia.
JAWABAN : A
3. Bacalah surat undangan berikut ini!
Yth. Saudara Bambang Sukadi
Jalan Sidobali 25
Kota Gede, Yogyakarta

hari : Senin
tanggal : 20 Agustus 2004
waktu : pukul 08.30 sampai selesai
tempat : ruang sidang SMA Pertiwi
Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian saudara.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian pembuka surat di atas adalah …
a. Bersama surat ini kami mengundang Saudara untuk menghadiri rapat pada
b. Dengan surat ini kami mengundang Saudara untuk menghadiri rapat pada
c. Kami mengundang Saudara untuk menghadiri rapat pada
d. Kami mengundang Saudara hadir untuk rapat
e. Saya mengundang Saudara untuk menghadiri rapat pada
JAWABAN : B
4. Bacalah penggalan pidato di bawah ini dengan saksama!
Dalam proses komunikasi saya dengan seluruh rakyat Indonesia, baik melalui surat, telepon, maupun SMS, masih sering dirasakan adanya pelayanan yang kurang baik kepada rakyat. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kualitas pelayanan dengan penuh ketulusan, kasih sayang, dan rasa tanggung jawab.
(Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada acara HUT ke-59 Bhayangkara)
Penggalan pidato tersebut bertujuan…
a.Mengecam kinerja POLRI yang kurang baik.
b.Memberitahukan kepada rakyat agar menggunakan SMS, surat, maupun telepon dalam berkomunikasi dengan presiden.
c.Mengimbau agar POLRI meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan penuh tanggung jawab.
d.Menenangkan hati rakyat dengan cara mengadakan komunikasi melalui surat, telepon, maupun SMS.
e.Mendorong masyarakat agar membantu POLRI dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
JAWABAN : C
5. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Produksi padi tahun 2005 diperkirakan mencapai 53,01 juta ton gabah kering giling atau turun dua persen dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya penurunan luas panen padi sawah akibat bencana banjir dan kekeringan, serta pergeseran waktu tanam pada empat bulan pertama di tahun 2005.
Gagasan utama paragraf di atas adalah…
a. Produksi padi tahun 2005 diperkirakan menurun.
b. Produksi padi tahun 2005 diperkirakan mencapai 53,01 juta ton gabah kering atau turun dua persen dari sebelumnya.
c. Adanya penyebab turunnya produksi padi, yaitu banjir dan kekeringan.
d. Produksi padi tahun 2005 lebih jelek dibandingkan tahun sebelumnya.
e. Produksi padi tahun 2005 turun akibat banjir, kekeringan, dan pergeseran waktu tanam.
JAWABAN : A
6. Mereka selalu saja bermusuhan tidak pernah rukun. Sekarang mereka harus
menanggung segala akibat dari perbuatannya.
Gurindam yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah….
a. Kurang pikir kurang siasat, tentu kelak dirimu tersesat.
b. Siapa menggemari silang-sengketa, kelaknya pasti berdukacita.
c. Membuat perkara amatlah mudah, jika terjadi timbullah gundah.
d. Fikir dahulu sebelum berkata, supaya terelak silang-sengketa.
e. Kalau diri kena perkara, turut susah sanak saudara.
JAWABAN : B
7. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Menurut hasil penelitian mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), daging ayam yang dijual pasaran di Jakarta, sebanyak 43% mengandung formalin, yaitu senyawa kimia yang mengandung zat karsiogenik. Zat ini ternyata dapat memicu penyakit kanker di dalam tubuh. Karena itu, para konsumen yang setiap hari belanja daging ayam, baik di pasar tradisional maupun modern agar waspada.
Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah…
a. Kapan para mahasiswa IPB mengadakan penelitian daging ayam yang mengandung zat karsiogenik?
b. Berapa orang mahasiswa yang melakukan penelitian terhadap daging ayam?
c. Apa tindak lanjut hasil penelitian mahasiswa IPB terhadap daging ayam?
d. Apa hasil penelitian mahasiswa IPB terhadap daging ayam yang dijual di pasar tersebut?
e. Mengapa para mahasiswa IPB melakukan penelitian terhadap daging ayam yang di jual pasar itu?
JAWABAN : D
8. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Industri kimia dan petrokimia, industri pulp dan kertas, serta industri baja menggunakan minyak bumi sebgai bahan bakar utama untuk menggerakkan mesin-mesin pabrik. Demikian juga halnya alat transportasi laut, darat, dan udara, juga menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar utamanya.
Simpulan umum paragraf di atas adalah…
a. Minyak bumi sebagai bahan bakar berbagai industri.
b. Gas bumi dan batubara merupakan sumber energi yang penting.
c. Alat transportasi menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar utama.
d. Minyak bumi merupakan bahan bakar utama untuk berbagai macam industri dan alat transportasi.
e. Alat transportasi laut dan darat menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar.
JAWABAN : D
9. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Truk yang bermuatan cukup sarat itu gagal mendaki tanjakan licin pada penyeberangan sungai. Hujan lebat sebelumnya menyebabkan kondisi jalan sangat berat untuk dilewati, sehingga truk terperosok mundur ke tengah sungai. Agar memudahkan pendakian tanjakan, maka Ayub, pengemudi truk, meminta para penumpangnya turun. Dia bahkan mengingatkan kemungkinan terjadinya banjir bandang dari sebelah hulu. Akan tetapi, para penumpang menolak permintaan itu.
Ide pokok paragraf di atas adalah…
a. Truk gagal mendaki tanjakan licin.
b. Truk terperosok mundur ke tengah sungai.
c. Pengemudi truk meminta agar penumpang turun.
d. Supir mengingatkan kemungkinan terjadinya banjir bandang.
e. Penumpang menolak permintaan supir.
JAWABAN : A
10. (1) Dengarkan angin mengusir batang-batang padi.
(2) Sebelum matahari terbenam.
(3) Dengarkan senandung di balik jendela.
(4) Rumah kecil, bukanlah pintu pagarku
(5) Angin datang mengantarkan berita
Berdasarkan puisi tersebut larik yang bermajas sama dintadai dengan nomor …..
a. (1) dan (2) c. (1) dan (2)
b. (1) dan (3) d. (1) dan (5)
JAWABAN : D
11. Bacalah paragraf berikut dengan seksama!
Jumlah angkatan kerja yang meningkat setiap tahun merupakan keuntungan sekaligus sebagai tantangan bagi pemerintah dan bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan nasional. Menurut pendapat para ahli bahwa manusia sebagai sumber potensial merupakan salah satu modal dasar pembangunan, yaitu sebagai motor penggerak dalam mekanisme kerja dalam proses produksi, serta sebagai sasaran dan hasil produksi itu sendiri.
Opini (pendapat) yang terdapat dalam paragraf diatas adalah …
a. Jumlah angkatan kerja yang meningkat.
b. Setiap tahun merupakan keinginan dan sekaligus sebagai tantangan.
c. Melaksanakan pembangunan nasional.
d. Manusia sebagai sumber potensi merupakan salah satu modal dasar pembangunan.
e. Sebagai sasaran dan hasil produksi itu sendiri.
JAWABAN : D
12. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Untuk mengisi akhir tahun pelajaran, OSIS SMA Negeri 2 Madiun merencanakan untuk mengadakan karya wisata ke beberapa objek. Dalam rapat, ketua OSIS merencanakan kunjungan ke Bandung dan Pantai Kuta di Bali. Hal ini telah disesuaikan dengan program sekolah.
Tanggapan yang tepat terhadap rencana tersebut adalah…
a. Menurut pendapat saya, kedua tempat itu berbeda arahnya. Sebaiknya kita pilih saja satu diantaranya.
b. Buat apa kita ke Pantai Kuta? Pantai yang dekat saja ada, misalnya Parangtritis di Yogyakarta.
c. Saya setuju saja karya wisata ke kedua tempat tersebut asal biaya ditanggung oleh sekolah.
d. Saya tidak setuju dengan acara itu. Waktu liburan sebaiknya kita beristirahat di rumah.
e. Saya mengusulkan agar objek wisatanya ditambah beberapa tempat lagi di daerah kita sendiri, di Jawa Timur.
JAWABAN : A
13. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Faktor utama untuk bersaing adalah SDM yang sekaligus sebagai subjek dalam berproduksi. SDM perusahaan atau industri harus memiliki kemampuan teknis profesional dan adaptif. Kemampuan teknis profesional adalah keahlian menghasilkan barang dan jasa dengan sarana teknologi yang memadai. Kemampuan adaptif adalah kesanggupan SDM untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam, sosial, dan lingkungan kerja, disiplin dan niai-nilai dalam perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain, mereka harus memiliki kemampuan normatif.
Penalaran yang terkandung dalam paragraf di atas adalah …
a. Deduktif
b. Induktif
c. Deduktif – induktif
d. Sebab – akibat
e. Generalisasi
JAWABAN : A
14. Bacalah penggalan puisi berikut dengan saksama!
Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini
……………………………………………………
Kita adalah manusia bermata sayu, yang
di tepi jalan
mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahan
hidup sengsara
dipukul banjir, gunung api, kutu, dan hama
dan bertanya-tanya diam, inikah yang namanya
merdeka
(Taufik Ismail)
Penyair dalam penggalan puisi di atas bermaksud mengungkapkan….
a. tuntutan perbaikan kesejahteraan rakyat
b. penderitaan sebagian besar rakyat
c. republik ini milik yang menderita
d. keadaan bencana alam yang menimpa rakyat
e. keadaan rakyat yang tidak bersuara
JAWABAN : A
15. Bacalah penutup resensi buku berikut ini dengan saksama!
Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaannya, harus diakui bahwa buku pertama
seorang “yogi buku” ini merupakan karya yang memikat.Bahkan cara dan gaya
pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang
cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya berikutnya.
Sumber: Majalah Matabaca, Agustus 2002
Pernyataan yang tepat untuk penutup resensi tersebut adalah…
a. Penutup resensi buku tersebut sangat tepat.
b. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak untuk membaca buku karena sangat bermanfaat.
c. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
d. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
e. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya berisi uraian tentang buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
JAWABAN : E
16. Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!
”Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena. Tidaklah sepatutnya hal itu kulaporkan?”
”Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara.”
(Gerhana, Muhammad Ali)
Nilai moral dalam penggalan cerpen di atas adalah…
a. Orang yang menebang pohon milik orang lain harus dilaporkan kepada lurah.
b. Orang yang menebang pohon milik orang lain dapat dimasukkan ke penjara.
c. Kerukunan kampung dapat terganggu karena penebangan pohon pepaya.
d. Persoalan kecil yang dibesar-besarkan akan berakibat fatal.
e. Dua kilo beras telah menyebabkan dua orang bertikai.
JAWABAN : D
17. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Berbicara tentang pendidikan sebenarnya sama halnya dengan berbicara tentang kehidupan. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan setiap individu menuju arah yang lebih baik sesuai dengan potensi kemanusiaan. Proses ini hanya berhenti ketika nyawa sudah tidak ada di dalam raga manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah proses memanusiakan manusia. Profesor Driyarkarya merumuskan pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia muda, yakni suatu pengangkatan manusia muda ke taraf insani sehingga ia dapat menjalankan hidup sebagai manusia utuh dan membudayakan diri.
Ikhtisar kutipan paragraf tersebut adalah….
a. Pendidikan sangat diperlukan setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam menjadikan masyarakat berbudaya.
b. Pendidikan adalah proses berkesinambungan dalam memanusiakan manusia menjadi manusia utuh dan berbudaya sesuai potensi yang dimiliki.
c. Selama masih hidup, setiap individu memerlukan pendidikan dengan tujuan untuk memanusiakan dirinya agar menjadi manusia yang utuh dan menjadikan dirinya berbudaya.
d. Pendidikan dan kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena pendidikan diperlukan oleh setiap individu untuk mencapai taraf insani, yakni sebagai manusia yang utuh dan membudayakan diri.
e. Melalui pendidikan, manusia dapat mencapai taraf hidup yang lebih baik, yakni sebagai manusia yang utuh dan membudayakan diri.
JAWABAN : B
18. Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!
….Ibu makin jarang di rumah. Tinggal aku dan ayah yang mengurus sawah. Terkadang ibu baru pulang setelah beberapa hari. Tetapi, kejarangan ini tidak pernah menimbulkan rindu kami lagi. Walau adikku yang terkecil. Kami sudah biasa. Kami pun jarang bertanya di mana ibu dan kapan pulang. Hari-hari ibu tidak pergi, pagi ia sudah ada di pinggir jalan. Dari rumah dibawanya segulungan goni-goni dan siangnya goni itu sudah penuh berisi beras yang dicegatnya berdikit-dikit dari orang-orang kampung lewat. Besoknya, jika hari pasar, beras ini dibawanya ke pasar dengan pedati sewaan. Dari pasar ibu membawa buntalan berisi berbagai pakaian atau barang lain. Dan apabila hari pasar dibawanyalah ke pekan terdekat. Dan jika tidak habis laku, dibawanyalah ke luar kampung. Orang-orang kampung memang lebih suka pakaian-pakaian yang sudah jadi, yang tebal-tebal. Dan ibu memang tahu kesukaan orang-orang kampung ini. Dari pembelinya, beraslah yang sering diterima ibu.
(Jika Hujan Turun, J.E. Siahaan)
Tema yang tersirat dari kutipan cerpen di atas adalah…
a. keuletan seorang ibu dalam mencari nafkah untuk keluarganya
b. ibu rajin ke pasar dan ayah rajin ke sawah
c. ibu berjualan dari kampung satu ke kampung yang lain
d. dari pasar ibu membawa buntalan berisi berbagai pakaian atau barang lain
e. pakaian dibeli dengan beras
JAWABAN : A
19. Bacalah ilustrasi berikut!
Seorang calon pelamar pekerjaan mengajukan sebuah surat lamaran pekerjaan yang ditujukan ke suatu PT yang bergerak di bidang telekomunikasi. Karena lowongan tersebut sudah terisi maka lamaran tersebut terpaksa ditolak.
Kalimat penolakan lamaran pekerjaan yang sesuai dengan ilustrasi di atas
adalah…….
a. Bersama ini kami beri tahukan bahwa lamaran Saudara tidak dapat diterima.
b. Sesuai dengan surat Saudara, dengan ini diberitahukan bahwa lamaran Saudara ditolak.
c. Lowongan pekerjaan yang Saudara kehendaki tidak ada dan kebetulan belum dibutuhkan.
d. Berhubungan dengan surat Saudara maka lamaran pekerjaan Saudara kami tolak sementara.
e. Dengan surat ini kami memberitahukan bahwa lowongan jabatan yang yang Saudara inginkan sudah terisi.
JAWABAN : E
20. Cermati paragraf rumpang berikut ini!
Seberapa penting dan menentukankah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap kehidupan masyarakat? ……….berlebihan kalau kita katakan………..pengaruh itu tidak ada. Pelemahan nilai tukar yang terus terjadi menimbulkan efek psikologis yang tidak baik. Apalagi, masyarakat pernah merasakan pengalaman pahit…………nilai terpuruk sehingga mengakibatkan barang-barang menghilang dari pasaran. ………….ada, harganya tidak terjangkau lagi.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang tersebut adalah…
a. Tentu saja, kalau, begitu, barangkali
b. Tentunya, bahwa, ketika, kalau
c. Namun, bahwa, begitu, bahkan
d. Namun, ketika, begitu, barangkali
e. Oleh karena itu, seandainya, selama, ketika
JAWABAN : B
21. Penulisan kata bergaris bawah berikut ini yang tidak tepat terdapat pada
kalimat….
A. Warga komplek membangun gedung pertemuan secara swadaya.
B. Pada saat pasca panen, harga gabah sering melorot. x
C. Setiap bus antarpropinsi harus dalam kondisi laik jalan.
D. Banyak pelajar melakukan kerja sosial untuk mengisi liburan.
E. Para tunawisma di jembatan lama akan ditertibkan.
JAWABAN : B
22. Bacalah kutipan cerpen berikut!
”Aku tidak percaya! Aku tidak percaya, jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran semalaman penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa kau orang yang tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilui luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin bahwa itu karena kesombonganmu, kekikiranmu, angkuhmu, dan tak mau tahu dengan mereka. Aku yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu.”
(”Panggilan Rasul”, Hamsad Rangkuti)
Pendeskripsian watak tokoh ”aku” yang digunakan pengarang dalam kutipan cerpen di atas adalah….
A. menguraikan watak tokoh
B. tanggapan tokoh lain
C. dialog antar tokoh
D. melalui pikiran tokoh
E. lingkungan sekitar tokoh
JAWABAN : D
23. Bacalah wacana berikut dengan saksama!
Naiknya harga minyak dunia membuat pemerintah Indonesia dalam posisi sulit. Jika tidak mengikuti kenaikan harga minyak dunia tersebut, yaitu dengan menaikkan harga BBM dalam negeri, perekonomian Indonesia akan hancur. Sebaliknya, apabila menaikkan harga BBM, masyarakat menengah ke bawah akan mengalami kesulitan hidup. Akhirnya, pemerintah mengambil langkah berani, yaitu menaikkan harga BBM dengan memberikan kompensasi berupa subsidi langsung kepada masyarakat kecil.
Isi paragraf di atas seperti diungkapkan oleh peribahasa…
a. Malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih.
b. Bagaikan makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tidak dimakan bapak mati.
c. Memakan hendak kentang, membeli hendak ubi.
d. Ingin buah manggis di hutan, masak ranum tergantung tinggi.
e. Mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak.
JAWABAN : B
24. Bacalah Paragraf berikut dengan saksama!
Dalam suasana hening, hasil belajar akan menjadi maksimal. Itulah alasan mengapa lokasi dan ruang belajar di desain sedemikian rupa. Asrama yang dihuni oleh banyak siswa diusahakan jauh dari kebisingan lalu lintas. Lapangan basket dan tempat bermain tenes meja dijauhkan dari ruang-ruang kelas. Waktu menonton televisi bagi penghuni asrama juga diatur. Tamu atau masyarakat luar asrama dibatasi. Motor dan mobil tidak diizinkan masuk asrama pada pagi hari. Dan siswa tidak diizinkan makan pagi lewat pukul 7.30 WIB.
Kalimat tidak padu yang terdapat pada paragraf diatas adalah kalimat nomor …
a. Asrama yang dihuni oleh banyak siswa diusahakan jauh dari kebisingan lalu lintas.
b. Siswa tidak diizinkan makan pagi lewat pukul 7.30 WIB.
c. Waktu menonton televisi bagi penghuni asrama juga diatur.
d. Motor dan mobil tidak diizinkan masuk asrama pada pagi hari.
e. Itulah alasan mengapa lokasi dan ruang belajar di desain sedemikian rupa.
JAWABAN : B
25. (1) Dapat pula dikemukakan bahwa dalam paragraf yang kohesif tidak terdapat
kalimat yang saling bertentangan. (2) Kohesif bermakna kepaduan. (3) Paragraf yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antar kalimatnya padu atau berjalinan erat. (4) Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling mendukung antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. (5) Lebih jelas lagi dapat dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak terjadinya saling mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun dengan
urutan…
a. (2), (3), (5), (4), (1)
b. (1), (3), (5), (4), (2)
c. (5), (3), (2), (4), (1)
d. (2), (4), (5), (3), (1)
e. (2), (3), (4), (5), (1)
JAWABAN : E
26. Perhatikan ilustrasi berikut!
Seiring dengan semakin meningkatnya minat anak lulusan SMU melanjutkan ke perguruan tinggi tanpa disertai tempat penampungan lulusan perguruan tinggi yang memadai, maka jauh-jauh hari para orang tua serta para pendidik berusaha memberi bekal atau pengarahan kepada para pelajar SMA.
Kalimat pembuka pidato pengarahan yang paling tepat untuk ilustrasi di atas adalah ….
a. Untuk menjaga supaya begitu lulus dari perguruan tinggi para siswa tidak hanya menjadi sarjana pengangguran, maka pada kesempatan ini saya selaku kepala sekolah akan memberi pengarahan.
b. Selamat datang kami ucapkan atas kedatangan anak-anak pada kesempatan ini.
c. Anak-anak sekalian, pada kesempatan ini Bapak akan memberi pengarahan tentang perlunya pertimbangan antara pemilihan jurusan di perguruan tinggi dengan lapangan kerja yang memungkinkan.
d. Acara ini kami awali dengan pembacaan do’a.
e. Pada kesempatan ini para siswa disuruh berkumpul di sini bersama-sama.
JAWABAN : C
27. Bacalah cuplikan artikel berikut ini!
Penderita kelainan katup jantung saat ini bisa semakin lega. Bila selama ini mereka hanya mempunyai beberapa pilihan untuk memperbaiki katup jantungnya, seperti dengan katup jantung mekanis dan katup jantung biologis dari hewan mamalia, kini ada tawaran baru, yaitu katup jantung dari jaringan tubuh pasien itu sendiri.
Alternatif yang baru diperkenalkan di Indonesia itu adalah bedah katup jantung dengan katup jantung biologis, yang diambil dari jaringan tubuh penderita sendiri atau perikardium otograf. Katup ini berfungsi seperti katup aslinya. Penanganan dengan cara ini terbukti dapat menekan tingkat kematian yang tergolong tinggi. Penggunaan katup biologis otograf tingkat mortalitasnya di bawah satu persen.
Pakar bidang jantung dari AS, Carlos Mg Duran yang juga penemu cincin rekonstruksi katup jantung memperkenalkan hal tersebut dalam jumpa pers pada forum diskusi ilmiah ”Indonesia pada Kelainan Katup Jantung” di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta.
(Kompas, 16 September 2000)
Cuplikan artikel di atas jika diringkas menjadi…
a. Penderita kelainan katup jantung lega dengan ditemukannya katup jantung dengan katup biologis yang diambil dari jaringan tubuh penderita sendiri.
b. Carlos Mg Duran di Jakarta mengenalkan bedah jantung terbaru dengan menggunakan teknik perikardium otograf yang memiliki tingkat keberhasilan tinggi.
c. Penderita penyakit jantung lega dengan ditemukannya bedah katup jantung biologis yang diambil dari jaringan tubuh penderita sendiri yang terbukti dapat menekan kematian. Penemunya Carlos Mg Duran dari AS.
d. Pakar bedah jantung dari AS memperkenalkan bedah jantung dengan dengan teknik katup biologis yang diambil dari jaringan tubuh penderita sendiri di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta.
e. Harapan hidup penderita penyakit jantung di Indonesia semakin tinggi dengan ditemukannya bedah jantung yang menggunakan teknik perikardium otograf.
JAWABAN : C
28. Perhatikan paragraf rumpang berikut ini!
(1) Sejak Operasi Halilintar itu, polisi Irak juga berjaga-jaga di jalanan, baik siang maupun malam. (2)… (3) Karena itulah Operasi Halilintar ini kurang mendapat simpati di kalangan Sunni Arab. (4) Pasalnya, yang kerap diperiksa dan digeledah rumahnya adalah kaum Sunni Arab. (5) Banyak warga yang mengaku bahwa pasukan Irak atau pun AS kerap menangkap warga yang tidak bersalah.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang agar menjadi paragraf yang lengkap dan padu adalah…
a. Polisi Irak dalam tugasnya berpakaian sipil, namun bersenjata.
b. Pos-pos pemeriksaan pun kini berada di hampir setiap jalan masuk ke kota.
c. Mereka bersenjata, lengkap dengan rompi antipelurunya.
d. Amerika pun tidak tinggal diam membantu polisi Irak tersebut.
e. Banyak yang tidak tahu, apa yang terjadi di Irak.
JAWABAN : B
29. Perhatikan silogisme berikut ini!
PU = …
PK = Polisi adalah aparat keamanan
K = Polisi melindungi masyarakat
Premis umum yang tepat untuk penalaran di atas adalah …
a. Seluruh aparat keamanan melindungi masyarakat.
b. Semua polisi pengayom masyarakat.
c. Setiap abdi masyarakat melindungi masyarakat.
d. Semua polisi harus melindungi masyarakat.
e. Semua aparat keamanan selalu berbuat baik pada masyarakat.
JAWABAN : A
30. Bacalah kutipan drama berikut!
Van Dijk : Tadi kan bilang, bahwa isrimu cantik, bukan? Cantik sekali dan kau
cinta sekali kepadanya?
Pedagang : yyya
Van Dijk : Kau juga mengatakan padaku bahwa kau lebih cinta kepadanya
daripada nyawamu sendiri.
Masih ingat?
Pedagang : Ya….!
Van Dijk : Baik…..baik, nyawamu akan kuselamatkan, asal istrimu kau serahkan
padaku…..
Bagaimana………..setuju?
Pedagang : Setuju major, setuju.
Van Dijk : Tadi kau bilang kalau istrimu tak bisa dibeli; kini kau berikan untuk
membeli nyawamu. Begitu mudah, begitu enteng!
(Bunga-bunga Bangsa, Emil Sanosa)
Dialog pada kutipan drama di atas yang mendukung watak tokoh Van Dijk yang jahat dan licik terdapat pada nomor…………….
a. 1, 2, 5                                    d. 6, 3, 7
b. 3, 5, 6                                   e. 3, 5, 7
c. 4, 5, 7
JAWABAN : E
31. Dusun Bone-Bone di Enrekang, 5 jam berkendaraan mobil dari Makasar, Sulawesi
Selatan lebih hebat lagi. Kepala Dusun berpenduduk 542 jiwa ini berinisiatif
menjadikan seluruh bagian dusunnya sebagai kawasan tidak merokok. Inisiatif ini
dipicu oleh adanya warga dusun yang pulang kampung karena sakit paru-paru
kronis yang diakibatkan menghirup asap rokok ditempat kerjanya. Pertanyaan yang
menggelayuti Pak Idris saat itu,”Kalau perokok pasif saja bisa terkena penyakit,
apalagi yang merokok, ya?” Maka ditetakanlah aturan untuk tidak merokok di Bone-
Bone. Untuk secara langsung menyampaikan terima kasih atas partisipasi
mandirinya menyehatkan masyarakat,Depkes mengundang Kepala Dusun Bone-Bone
untuk menerima peghargaan di Jakarta.
Jika kita menyusun pertanyaan atas wacana artikel di atas, maka kalimat pertanyaan yang paling tepat adalah…
a. Dari manakah asal kepala dusun Bone-Bone hingga berinisiatif menjadikan seluruh bagian dusunnya sebagai kawasan tidak merokok?
b. Apa yang mendasari kepala dusun Bone-Bone berinisiatif menjadikan seluruh bagian dusunnya sebagai kawasan tidak merokok?
c. Dimanakah warga dusun yang pulang kampung karena sakit paru-paru kronis yang diakibatkan menghirup asap rokok bekerja?
d. Seapakah orang dari Depkes yang secara langsung menyampaikan terima kasih kepada Pak Idris atas partisipasi mandirinya menyehatkan masyarakat Dusun Bone-Bone?
e. Setujukah Departemen kesehatan dengan inisiatif Pak Idris memberlakukan larangan warganya untuk tidak merokok?
JAWABAN : B
32. Bacalah wacana berikut dengan cermat!
Pemakaian batubara di negara kita hingga saat ini masih terbatas hanya pada PLTU dan pabrik semen. Teknologi pengolahan dan kualitas batubara yang dimiliki bisa dikatakan masih rendah. Selain itu, masalah dana juga sangat terbatas. Di negara-negara maju, batubara sudah bisa diolah menjadi sumber energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi, batubara sudah bisa menghasilkan bahan baku industri kimia berupa gas sintetis.
Berikut ini yang bukan merupakan rincian gagasan yang dikemukakan pada wacana di atas adalah…..
a. teknologi pengolahan batubara masih rendah
b. kualitas batubara masih rendah
c. batubara menjadi sumber energi
d. batubara bahan baku industri kimia
e. pemakaian batubara masih terbatas
JAWABAN : C
33. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Manajer perusahaan multiproduk itu berasal dari kalangan elit. Ia dalam manajemennya selalu menggunakan sistem kontrak.
Dalam paragraf di atas, terdapat kesalahan penulisan kata serapan, yakni…
a. manajer seharusnya manager
b. multiproduk seharusnya multiprodak
c. elit seharusnya elite
d. manajemen seharusnya managemen
e. sistem seharusnya sistim
JAWABAN : C
34. Sistem ujian SD/MI tahun 2008 dinamakan ujian nasional yang terintegrasi dengan
ujian sekolah. Ini adalah jalan tengah, mempersiapkan sekolah beradaptasi dengan
UN yang menetapkan peserta didik harus lulus Bahasa Indonesia, Matematika, dan
IPA. Jalan tengah itu diharapkan menghentikan protes penyelenggaraan UN tingkat
SD setelah pemerintah berseikeras pantang mundur dan menyelenggarakan UN
jenjang SLTP dan SLTA. Protes selama ini berisi UN tidak bisa dipakai untuk
memetakan kondisi praktis pendidikan. UN hanya memotret sesaat, apalagi
kemudian ternyata siswa didril dengan tiga mata pelajaran yang diujikan nasional,
sebab sekolah mengharapkan sebanyak mungkin lulus. Pemetaan mesti
ditempatkan dalam konteks proses dan bukan diorientasikan pada hasil saja. (Kompas,12 November 2007)
Simpulan yang tepat isi tajuk rencana diatas adalah…
a. Ujian nasional yang terintegrasi dengan ujian sekolah adalah jalan tengah yang diharapkan menghentikan protes penyelenggaraan UN tingkat SD.
b. Ujian nasional yang terintegrasi dengan ujian sekolah mempersiapkan sekolah beradaptasi dengan UN yang menetapkan peserta didik harus lulus Matematika, IPA, Bahasa Indonesia.
c. Protes selama ini berisi UN tidak bisa dipakai untuk memetakan kondisi praktis pendidikan yang hanya memotret sesaat, apalagi kemudian ternyata siswa didril dengan tiga mata pelajaran yang diujikan.
d. UN hanya memotret sesaat dimana siswa hanya didril dengan tiga mata pelajaran yang diujikan nasional sementara sekolah mengharapkan sebanyak mungkin lulus.
e. Pemerintah bersikeras pantang mundur menyelenggarakan UN jenjang SLTP dan SLTA dan SD meski protes selama ini berisi UN tidak bisa dipakai untuk memetakan kondisi praktis pendidikan.
JAWABAN : A
35. Bacalah penggalan puisi berikut dengan saksama!
Teratai
Kepada Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
…….
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
(Sanusi Pane)
Majas alegori yang tepat untuk melengkapi puisi diatas adalah….
a. Tumbuh sekuntum bunga teratai
b. Lahirlah bunga bangsaku
c. Bunga bangsa berguguran
d. Ditanami bunga seroja
e. Tumbuhlah bunga-bunga bangsa
JAWABAN : A
36. Bacalah kutipan karya tulis berikut ini!
Manusia dalam kehidupannya tidak dapat melepaskan diri dari teknologi, baik yang sederhana maupun yang mutakhir. Pada era modernisasi, teknologi memberikan sumbangan yang begitu besar. Namun, banyak pula akibat buruk yang diperoleh dari dampak teknologi. Oleh karena itu, perlu diciptakan teknologi yang manusiawi, yaitu teknologi yang mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia.
Dalam karya tulis ilmiah, uraian di atas merupakan bagian …
a. Tujuan penulisan
b. Landasan teori
c. Rumusan masalah
d. Pembatasan masalah
e. Latar belakang masalah
JAWABAN : E
37. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Tenaga kerja yang menjadi andalan pada masa pembangunan ini adalah tenaga kerja yang memiliki profesionalisme, mandiri, an kreatif. Namun, kenyataannya perbandingan penawaran tenaga kerja lebih besar daripada lapangan kerja yang tersedia. Seharusnya sejak pendidikan formal di SD, anak didik sudah diarahkan…
Kalimat yang tepat untuk melanjutkan paragraf di atas adalah…
a. ke arah yang lebih baik lagi
b. untuk menjadi manusia terampil, ahli di bidangnya, dan mampu menciptakan lapangan kerja baru, sehingga mereka menjadi manusia mandiri
c. untuk masuk ke sekolah yang jenjang pendidikannnya lebih terarah
d. untuk menjadi calon tenaga kerja yang bersedia ditempatkan di dalam dan luar negeri
e. untuk menjadi pekerja yang tidak materialistis
JAWABAN : B
38. Bacalah kalimat-kalimat berikut dengan saksama!
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Keempat kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf yang baik dengan
urutan…
a. 3 – 2 – 4 – 1
b. 2 – 3 – 1 – 4
c. 4 – 2 – 3 – 1
d. 1 – 4 – 3 – 2
e. 2 – 4 – 3 – 1
JAWABAN : A
39. Bacalah dengan saksama paragraf rumpang berikut ini!
Terakhir, profesionalisme sumber daya manusia sangat penting. Kerja intelejen
harus jernih, objektif, dan akurat. Lembaga intelejen harus terbebas dari afiliasi
partai politik agar bisa netral. …
Kalimat penutup yang berisi ajakan dan penekanan yang tepat untuk melengkapi
paragraf di atas adalah…
a. Marilah kita usahakan agar badan intelejen tersebut kita jaga kenetralitasannya.
b. Oleh karena itu, sistem rekruitmen harus diubah, termasuk pola pembinaan dan pendidikan.
c. Tentu saja sistem pembinaan dan pola pendidikan intelejen harus bebas dari pengaruh politik.
d. Harapan kita, intelejen harus bisa bekerja secara maksimal.
e. Dengan demikian, lembaga intelejen kita lebih profesional.
JAWABAN : B
40. Mudah mencampuri urusan orang lain merupakan perbuatan tidak terpuji. Dan kita
akan tersisih apabila orang lain tersebut bersanak saudara.
Peribahsa yang tepat sesuai dengan pernyataan diatas adalah…
a. Air sama air kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga
b. Seperti biduk dikayuh hilir
c. Terkatung-katung macam biduk patah kemudi
d. Terkusut-kusut sebagai anak tidak diaku
e. Kucing lalu, tikus tidak berdecit lagi
JAWABAN : A

1. Agung Fery                     : agungferydana. blogspot.com
2. Anisa Uswatun                :  nisauswatun.blogspot.com
3. Arum Putri                      : arumputri003.blogspot.com
4. Bayu Agus                      :  math'sSMANSA.blogspot.com
5. Devi P                             :devipermatasari03.blogspot.com
6. Devi W                           :deviwulandari006.blogspot.com
7. Dewi K                           :dewi-kuurnia.blogspot.com
8. Dewi S                            :dewistyowatii113.bogspot.com
9. Dika K                            :dikakurniawan09.blogspot.com
10. Dolis A                          :dolisaditia10.blogspot.com
11. Dona A                          : donaavista11.blogspot.com
12. Ega P                             : egambret18.blogspot.com
13. Erwan H                        : erwanharyanto.blogspot.com
14. Febri N                          : febrinuryan.blogspot.com
15. Gading                           :  pamungkasgading.blogspot.com
16. Gondang                        :  gondangpamoringtyang.blogspot.com
17. Guntari                           : guntaris2.blogspot.com
18. Handika G                     :  handikagusti.blogspot.com
19. Handika R                      : h4ndik4.blogspot.com
20. Irwan                             : savanamusic.blogspot.com
21. Lia R                             :  liarustiananingtyas.blogspot.com
22. Leni O                           :  lenioktavia710.blogspot.com
23. Lisdiyarno                      : 23lisdiyarno.blogspot.com
24. Nadya H                        : nadyamaharani24.blogspot.com
25. Nurdiana                        : nurdiy.blogspot.com
26. Pitri D                            : pitripurnama.blogspot.com
27. Riko E                           :  rikoendra.blogspot.com
28. Riski B                          : riskybryanoctaviana.blogspot.com
29. Rizaldi                           :  rizaldiakbarCF.blogspot.com
30. Sasa Y                           : sashamarys.blogspot.com
31.  Selviana A                    : selvekonomi.blogspot.com.
32.Sri R                               :  rahayunisyaf.blogspot.com
33. Suparto                         : soeparto.blogspot.com
34.Wahyu G                        :  wahyu-ghofar.blogspot.com

Selasa, 15 Oktober 2013

            KEGIATAN IDUL ADHA
malam takbir segera menyambut aku bergegas mempersiapkan pakaian yang akan digunakan untuk mengikuti lomba Bedug di Alun-alun Wonogiri. Kebetulan aku diberi kepercayaan oleh sekolahku untuk menjadi vokal . Sekitar 16.30 aku berangkat dari rumah dan jam 17.00 aku tiba di sekolah dan langsung mempersiapkan alat yang dibawa ke tempat lomba. 17.30 aku berangkat dari sekolahan,sebelum menuju ke tempat lomba kami melaksanakan buka puasa di dekat rumah guru yang sekaligus pelatih tim bedug kami .Setelah berbuka puasa kami melaksanakan sholat maghrib secara berjamaah . Sekitar 18.30 perjalanan kami lanjutkan dan 19.30 rombongan kami tiba di Alun-alun Wonogiri dan melaksankan sholat isya berjamaah.Setelah itu kami mempersiapkan penampilan kami, setelah Pembina kami daftar ulang ternyata kami mendapatkan nomor  urut  17, kami menunggu cukup lama .Untuk mengisi kekosongan waktu kami menonton peserta lain yang tampil, melihat tampilan – tampilan itu saya merasa sangat grogi karena memang penampilan- penampilannya cukup bagus .selang beberapa jam tiba akhirnya tim kami tampil, rasa grogipun semakin menjadi-jadi .namun semua itu kami lalui dengan cukup baik. kami pun menunggu pengumuman pemenang,Tim bedug kami mendapatkan juara sama seperti tahun lalu, perasaan sedikit kecewapun muncul di hati kami karena memang kami dulu pernah juara 3 .Akhirnya kami pulang dan jam 01.30 rombongan kami tiba di sekolahan dan dilanjutkan tidur , jam 05.30 aku bangun dan mempersiapkan diri untuk mengikuti sholat Idhul Adha berjamaah di sekolah .setelah sholat idul adha selesai aku pulang dan melanjutkan tidur di rumah .

Selasa, 01 Oktober 2013

Materi Bahasa Indonesia kelas XII SMA/MA

1. Membedakan antara Fakta dan opini
Laporan merupakan segala sesuatu yang dilaporkan yang berwujud berita atau informasi. Hal yang dilaporkan biasa berupa kegiatan atau pengamatan. Laporan biasa berbentuk laporan lisan ataupun laporan tertulis.
Laporan harus disusun secara sistematis, singkat, jelas, dan menggunakan bahasa yang komunikaif.
Pada pelajaran ini kamu akan berlatih membedakan informasi berupa fakta dengan opini atau pendapat.
Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada dan benar-benar terjadi, sedangkan opini atau pendapat adalah buah pemikiran (perkiraan) seseorang tentang sesuatu.
2. Menemukan Ide Pokok Artikel Melalui Membaca Intensif
Membaca merupakan kegiatan yang memberikan banyak manfaat. Dengan membaca kamu akan memperleh pengetahuan dan memperluas wawasan. Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja selama kita berminat untuk membaca. Apa yang telah kamu baca hari ini artikel di surat kabar, buku, atau novel? Dapatkah kamu ceritakan informasi atau isi teks yang telah kamu baca? Pada intinya, membaca dilakukan untuk memperleh informasi penting. Informasi penting tersebut disebut ide pokok. Untuk itu, setiap kali membaca, temukan ide pokok yang terdapat dalam teks yang dibaca.
3. Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi
Kemahiran berbicara dapat mengangkat citra seseorang dalam kehidupannya, baik secara persnal maupun secara ssial. Banyak orang terkenal karena kemahirannya dalam menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam berbagai kesempatan. Pada pembelajaran ini, kamu akan berlatih menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis.
Sebagai latihan permulaan, untuk menumbuhkan keberanian berbicara dapat dilakukan dengan cara berkmunikasi dengan teman sebangku. Kamu dapat menyampaikan beberapa hal yang sedang dilakukan, kemudian tanyakan hal-hal yang belum dipahami, dan berikan tanggapan atas pendapat yang dikemukakan temanmu.
Sesuai dengan asal katanya discuti atau discusium (bahasa Latin) yang berari ’bertukar pikiran’, diskusi merupakan ajang bertukar pikiran secara teratur dan terarah dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan beRosama mengenai suatu masalah. Arsjad dan Mukti (1991: 37) berpendapat bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam diskusi yakni:
1. ada masalah yang dibicarakan;
2. ada seseorang yang bertindak sebagai pemimpin diskusi;
3. ada peserta sebagai anggta diskusi;
4. setiap anggta mengemukakan gagasannya dengan teratur;
5. jika ada kesimpulan dan keputusan yang diambil harus disetujui beRosama.
Pada saat menyampaikan suatu gagasan, hendaknya disampaikan secara jelas agar ruang lingkup pembahasannya terarah. Peserta diskusi dapat mengajukan pertanyaan dan tanggapan tentang hal yang dikemukakan. Tanggapan yang disampaikan dapat berupa persetujuan atau penlakan terhadap pendapat yang disampaikan. Agar tanggapanmu dapat diterima dan dipahami, sebaiknya berikan argumen logis yang dapat mendukung atau menentang pendapat pembicara.
Lakukan dengan saksama kegiatan diskusi, sehingga akan melatihmu menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan tanggapan atau sanggahan dengan baik. Penyampaian pendapat, pertanyaan, tanggapan, sanggahan, persetujuan, atau penlakan harus disesuaikan dengan pokok masalah yang dibahas sehingga tidak akan terjadi penyimpangan makna dan keluar dari permasalahan.
Perhatikan ilustrasi berikut! Suatu diskusi membahas pentingnya Pendidikan Seks pada Usia Dini, akan muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut.
Kalimat pertanyaan : bagaimanakah cara menyampaikan pendidikan seks pada anak usia dini?”
Kalimat persetujuan : Saya setuju pendidikan seks diberikan sejak anak usia dini karena usia tersebut merupakan fndasi yang harus kuat untuk meniti masa depan.
Kalimat penlakan : Saya tidak setuju bahwa pendidikan seks diberikan pada anak usia dini karena daya nalar mereka belum bekerja secara ptimal,lebih baik dimulai pada anak-anak usia sekolah dasar .
Kalimat tanggapan : Menanggapi pendapat yang sudah disampai-kan teman-teman terdahulu, pendidikan seks memang sangat penting, tetapi kita harus mempertimbangkan siapa, apa, dan bagaimana cara menyampaikannya. Sebenarnya kita dapat saja mulai pada anak usia dini, tetapi cara menyampaikan dan topik yang disampaikannya harus sesuai dan dekat dengan kehidupan anak.

4. Menulis Laporan Diskusi dengan Melampirkan Ntula dan Daftar Hadir
Pada kegiatan pembelajaran yang lalu, kamu sering melakukan kegiatan diskusi untuk membahas berbagai hal. Dalam kegiatan diskusi tersebut ada teman yang berperan sebagai pembicara, mderatr, dan ada notulis. Pembicara adalah orang yang menyampaikan dan membahas topik permasalahan yang didiskusikan. Mderatr adalah orang mengatur jalannya diskusi. Notulis adalah orang yang bertugas untuk membuat ntula (catatan rapat/hasil diskusi).
Menulis laporan hasil diskusi adalah salah satu tugas seorang notulis. Laporan yang disampaikan harus dapat menyajikan fakta secara oobjektif tentang keadaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan. Fakta oobjektif yang disajikan menjadi tanggung jawab notulis yang membuat laporan diskusi tersebut. Menyusun laporan hasil diskusi adalah tugas notulis. Untuk itu, notulis harus mengikuti jalannya diskusi dengan cermat agar dapat mencatat segala hal yang berkaitan dengan kegiatan dan jalannya diskusi.
Hal-hal yang perlu dicatat notulis antara lain: gagasan pokok yang disampaikan pembicara, pertanyaan, sanggahan, kmentar, atau saran dari peserta diskusi. Selain itu, notulis juga bertugas meresume pembicaraan, mencatat suasana jalannya diskusi, serta mengedarkan dan merekap daftar hadir diskusi. format berikut!
Laporan Hasil Diskusi
1. Topik diskusi : ....................................................
2. Pelaksana kegiatan : ....................................................
3. Hari, tanggal, waktu : ....................................................
4. Penyaji makalah : ....................................................
5. Peserta : ....orang (daftar hadir terlampir)
6. Judul makalah : ....................................................
7. Mderatr : ....................................................
8. Notulis : ....................................................
9. Jalan diskusi : ....................................................
Seminar dibukaoleh mderatr, pukul : ........................
Penyampaian materioleh penyaji : ........................
Tanggapan peserta : ........................
N. Nama Tanggapan/ Pertanyaan/ Tanggapan Balik
1. ............ ..................................................................
2. ............ ..................................................................
3. ............ ..................................................................

Diskusi ditutupoleh mderatr pukul : ........................
a. Dengan kesimpulan diskusi:
1) ...................................................................................
2) ...................................................................................
3) ...................................................................................
b. Saran-saran:
1) ...................................................................................
2) ...................................................................................
3) ...................................................................................

Laporan hasil diskusi akan lebih lengkap jika diberi lampiran. Lampiran berupa makalah, ntula, dan daftar hadir peserta.

5. Memberikan Kritik dan Saran Terhadap Laporan Lisan
Keterampilan menyimak hendaknya dikuasai setiap orang yang ingin meningkatkan kualitas hidup dan intelektualitasnya. Menyimak bukan sekadar mendengar, tetapi mendengarkan dengan saksama dan penuh perhatian.oleh karena itu, penyimak yang baik harus dapat menyerap dan memahami topik-topik yang disimak.
Pada pelajaran ini, kamu dilatih untuk menyimak secara kritis sehingga mampu memberikan kritik dan saran atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam laporan yang akan dipeordengarkan.
Untuk dapat menyimak laporan dengan baik, berknsentrasilah dengan saksama dan catatlah pokok-pokok informasi yang disampaikan! Banyak orang yang merasa takut dikritik karena banyak yang beoranggapan bahwa kritikan sama dengan hinaan atau hujatan. Perlu disadari bahwa kritik merupakan uraian atau pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu.
Manusia kebanyakan takut ketahuan kekurangan atau kesalahannya, banyak yang menghindar bahkan marah kalau dikritik dan diberi saran. Hal itu sangat keliru karena kritik sebenarnya untuk memperbaiki kesalahan dan menyempurnakan kekurangan.oleh karena itu, kita harus terbuka dan lapang dada terhadap kritik kalau ingin lebih baik.
Menyampaikan kritik dan saran harus dilakukan secara bijaksana. Kritik dan saran yang disampaikan harus didukung bukti nyata secara oobjektif. Saran merupakan pendapat berupa anjuran, usulan, harapan, dan cita-cita yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Agar penilaian itu oobjektif, perlu disertai dengan bukti dan alasan yang kuat. Rujuklah sumber-sumber referensi yang relevan agar alasan dan bukti yang kamu kemukakan akurat!

6. Mengajukan Saran Perbaikan Secara Lisan
Dalam kehidupan sehari-hari, arus informasi dan kmunikasi terus berkembang, baik melalui media cetak maupun media elektrnik. Sebagai siswa, kamu pasti membutuhkan berbagai informasi untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan. Untuk itu, kamu dapat melakukannya dengan cara membaca dan menyimak informasi yang disampaikan secara langsung di sekolah dan di luar sekolah, melalui media cetak, dan media elektrnik.

7. Menanggapi Pembacaan Novel dan Unsur-unsur Intrinsik Novel
Tentu merupakan pengalaman yang menyenangkan kalau kita membaca novel. Kita dapat menceritakan kembali jalan ceritanya, tokoh-tokohnya, konflik yang terjadi antartokohnya. Novel merupakan karya sastra yang berbentuk prosa yang berisi tentang sekelumit kehidupan manusia.
Novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku ( Depdikbud, 1997 : 694).
Unsur-unsur novel atau cerpen
1. Penokohan
Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan (Panuti Sudjiman, 1988:16).
Tokoh merupakan bagian atau unsur dari suatu kebutuhan artistik yaitu karya sastra yang harus selalu menunjang kebutuhan artistik itu, Kennye dalam Panuti Sudjiman (1966:25).
Penokohan dalam cerita rekaan dapat diklasifikasikan melalui jenis tokoh, kualitas tokoh, bentuk watak dan cara penampilannya. Menurut jenisnya ada tokoh utama dan tokoh bawahan. Yang dimaksud dengan tokoh utama ialah tokoh yang aktif pada setiap peristiwa, sedangkan tokoh utama dalam peristiwa tertentu (Stanton, 1965:17).
Ditinjau dari kualitas tokoh, ada tokoh yang berbentuk datar dan tokoh yang berbentuk bulat. Adapun tokoh yang berbentuk datar ialah tokoh yang tidak memiliki variasi perkembangan jiwa, karena sudah mempunyai dimensi yang tetap, sedangkan tokoh yang berbentuk bulat ialah tokoh yang memiliki variasi perkembangan jiwa yang dinamis sesuai dengan lingkungan peristiwa yang terjadi. Biasanya tokoh yang berbentuk datar itu pada dasarnya sama dengan tokoh tipologis, dan tokoh yang berbentuk built disebut tokoh psikologis. Dengan demikian tokoh tipologis juga berarti tokoh yang tidak banyak mempersoalkan perkembangan jiwa atau tidak mengalami konflik psikis, karena sudah mempunyai personalitas yang mapan. Sedangkan tokoh psikologis adalah tokoh yang tidak memiliki persoanlitas yang mapan dan selalu dinamis (Kuntowijaya dalam Pradopo dkk, 11984:91).
Jika dilihat dari cara menampilkan tokohnya ada yang ditampilkan dengan cara analitik dan dramatik. Penampilan secara anlitik adalah pengarang langsung memaparkan karakter tokoh, misalnya disebutkan keras hati, keras kepala, penyayang dan sebagainya. Sedangkan penampilan yang dramatik, karakter tokohnya tidak digambarkan secara langsung, melainkan disampaikan melalui; (1) pilihan nama tokoh, (2) penggambaran fisik atau postur tubuh, dan (3) melalui dialog (Atar Semi, 1984:31-32).
Sering dapat diketahui bahwa cara pengarang menggambarkan atau memunculkan tokohnya dengan berbagi cara. Mungkin cara pengarang menampilkan tokoh sebagai pelaku yang hanya di alam mimpi, pelaku memiliki semangat perjuangan dalam mempertahankan hidupnya, pelaku memiliki cara yang sesuai dengan kehidupan manusia yang sebenarnya, maupun pelaku egois, kacau dan mementingkan diri sendiri (Bouton dalam Aminuddin, 1984).
Penyajian watak tokoh yang dihadirkan pengarang tentunya melahirkan karakter yang berbeda-beda pula, antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Cara mengungkapkan sebuah karakter dapat dilakukan melalui pernyataan langsung, melalui peristiwa, melalui percakapan, melalui menolong batin, melalui tanggapan atas pernyataan atau perbuatan dari tokoh-tokoh lain dan melalui kiasan atau sindiran. Suatu karakter mestinya harus ditampilkan dalam suatu pertalian yang kuat, sehingga dapat membentuk kesatuan kesan dan pengertian tentang personalitas individualnya. Artinya, tindak-tindak tokoh tersebut didasarkan suatu motivasi atau alasan-alasan yang dapat diterima atau setidak-tidaknya dapat dipahami mengapa dia berbuat dan bertindak demikian (Atar Semi, 1988:37-38).
2. Alur
Pengertian alur dalam cerita pendek atau dalam karya fiksi pada umumnya adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa, sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita (Aminuddin, 1987:83).
Alur atau plot adalah rentetan peristiwa yang membentuk struktur cerita, dimana peristiwa tersebut sambung sinambung berdasarkan hukum sebab-akibat (Forster, 1971:93).
Alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi (Atar Semi, 1988:43-46). Alur merupakan kerangka dasar yang amat penting. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain, bagaimana satu peristiwa mempunyai hubungan dengan peristiwa lain, bagaimana tokoh digambarkan dan berperan dalam peristiwa itu yang semuanya terikat dalam suatu kesatuan waktu.
Urutan peristiwa dalam karya sastra belum tentu merupakan peristiwa yang telah dihayati sepenuhnya oleh pengarang, akan tetapi mungkin hanya berasal dari daya imajinasi. Begitu pula urutan peristiwa itu jumlahnya belum tentu sama dengan pengalaman yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, urutan peristiwa yang demikian tidak lain hanyalah dimaksudkan untuk mendekatkan pada masalah yang dikerjakan terhadap tujuan dalam karya sastra.
Sehubungan dengan penjelasan tersebut di atas menurut tasrif ada lima hal yang perlu diperhatikan pengarang dalam membangun cerita, yaitu : (1) situation, yakni pengarang mulai melukiskan suatu keadaan, (2) generating circumstances, yaitu peristiwa yang bersangkutan-paut, (3) ricing action, keadaan mulai memuncak, (4) climax, yaitu peristiwa mencapai puncak, dan (5) document, yaitu pengarang telah memberikan pemecahan persoalan dari semua peristiwa.
Dari kelima bagian tersebut jika diterapkan oleh pengarang secara berurutan no 1-5, maka disebut sebagai alur lurus (progresif), sedangkan apabila penerapan itu dimulai dari tengah atau belakang disebut sebagai alur balik (regresif).
Di samping kedua bentuk alur tersebut, ada pula alur yang disebut alur gabungan. Dalam alur ini dipergunakan sebagian alur lurus dan sebagian lagi alur sorot balik. Meskipun demikian gabungan dua alur itu juga dijalin dalam kesatuan yang padu, sehingga tidak menimbulkan kesan adanya dua buah cerita atau peristiwa yang terpisah, baik waktu atau pun tempat kejadiannya (Suharianto, 1982:29).
Ditinjau dari padu tidaknya alur dalam sebuah cerita, maka alur dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni alur rapat dan alur renggang. Dalam alur rapat hanya tersaji adanya pengembangan cerita pada satu tokoh saja, sehingga tidak timbul pencabangan cerita, akan tetapi apabila ada pengembangan tokoh lain selain tokoh utama, maka terjadilah alur renggang atau terjadi pencabangan cerita.
Dari beberapa batasan di atas jelas masing-masing alur mempunyai keistimewaan sendiri. Alur lurus dapat memberikan kemudahan bagi pembaca untuk menikmati cerita dari awal sampai akhir cerita. Akan tetapi lain halnya dengan alur sorot balik (flash back). Alur ini dapat mengejutkan pembaca, sehingga pembaca dibayangi pertanyaan apa yang terjadi selanjutnya dan bermaksud apa pengarang menyajikan kejutan seperti itu. Dengan demikian pembaca merasa terbius untuk membacanya sampai tuntas.
Dikatakan alur yang berhasil, jika alur yang mampu menggiring pembaca menyelusuri cerita secara keseluruhan, tidak ada bagian yang tidak ditinggalkan yang dianggap tidak penting.
3. Latar
Menurut pendapat Aminuddin (1987:67), yang dimaksud dengan setting/latar adalah latar peristiwa dalam karya fiksi baik berupa tempat, waktu maupun peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis. Lebih lanjut Leo Hamalian dan Frederick R. Karel menjelaskan bahwa setting dalam karya fiksi bukan hanya berupa tempat, waktu, peristiwa, suasana serta benda-benda dalam lingkungan tertentu, melainkan juga dapat berupa suasana yang berhubungan dengan sikap, jalan pikiran, prasangka maupun gaya hidup suatu masyarakat dalam menanggapi suatu problema tertentu. Setting dalam bentuk terakhir ini dapat dimasukkan ke dalam setting yang bersifat psikologis (Aminuddin, 1987:68).
Secara rinci Tarigan (1986:136) menjelaskan beberapa maksud dan tujuan pelukisan latar sebagai berikut :
1) Latar yang dapat dengan mudah dikenal kembali dan dilukiskan dengan terang dan jelas serta mudah diingat, biasanya cenderung untuk memperbesar keyakinan terhadap tokoh dan gerak serta tindakannya.
2) Latar suatu cerita dapat mempunyai relasi yang lebih langsung dengan arti keseluruhan dan arti umum dari suatu cerita.
3) Latar mempunyai maksud-maksud tertentu yang mengarah pada penciptaan atmosfir yang bermanfaat dan berguna.
Selain menjelaskan fungsi latar sebagai penggambaran tempat (ruang) dan waktu, latar juga sangat erat hubungannya dengan tokoh-tokoh cerita, karena tentangnya dapat mengekspresikan watak pelaku (Wellek, 1962:221). Penggambaran latar yang tepat akan mampu memberikan suasana tertentu dan membuat cerita lebih hidup. Dengan adanya penggambaran latar tersebut segala peristiwa, keadaan dan suasana yang dilakukan oleh para tokoh dapat dirasakan oleh pembaca.
4. Sudut Pandang
Cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkannya disebut sudut pandang, atau biasa diistilahkan dengan point of view (Aminuddin, 1987:90). Pendapat tersebut dipertegas oleh Atar Semi (1988:51) yang menyebutkan istilah sudut pandang, atau point of view dengan istilah pusat pengisahan, yakni posisi dan penobatan diri pengarang dalam ceritanya, atau darimana pengarang melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam cerita itu.
Sudut pandang membedakan kepada pembaca, siapa menceritakan cerita, dan menentukan struktur gramatikal naratif. Siapa yang menceritakan cerita adalah sangat penting, dalam menentukan apa dalam cerita, pencerita yang berbeda akan melihat benda-benda secara berbeda pula (Montaqua dan Henshaw, 1966:9).
Lebih lanjut Atar Semi (1988:57-58) menegaskan bahwa titik kisah merupakan posisi dan penempatan pengarang dalam ceritanya. Ia membedakan titik kisah menjadi empat jenis yang meliputi : (1) pengarang sebagai tokoh, (2) pengarang sebagai tokoh sampingan, (3) pengarang sebagai orang ketiga, (4) pengarang sebagai pemain dan narrator.
5. Gaya
Gaya adalah cara pengarang menampilkannya dengan menggunakan media bahasa yang indah, harmonis serta mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca (Aminuddin, 1987:72). Hal demikian tercermin dalam cara pengarang menyusun dan memilih kata-kata, tema dan dalam memandang tema atau persoalan, tercermin dalam pribadi pengarangnya. Oleh Karena itu unsur cerita sebagaimana tersebut di muka baru dapat sempurna apabila disampaikan dengan gaya tertentu pula, karena gaya dalam karya sastra adalah bahasa yang dipergunakan oleh pengarang (Suhariyanto, 1982:37).
Sehubungan dengan pembahasan ini pemberian gaya akan ditinjau melalui dua sudut, yaitu gaya bahasa dan gaya bercerita, karena pengertian gaya umumnya dapat dirumuskan sebagai cara pengarang menggambarkan cerita agar cerita lebih menarik dan berkesan. Hal tersebut erat kaitannya dengan kemampuan pengarang dalam penulisan cerita dengan penggunaan bahasa, karena cerita pada dasarnya bermediakan bahasa.


5.1 Gaya Bahasa
Dalam persoalan gaya bahasa meliputi semua herarhi kebahasaan yaitu pilihan kata secara individual, frase, klausa, kalimat dan mencakup pula sebuah wacana secara keseluruhan (Keraf, 1984:112).
Pengembangan bahasa melalui sastra dikatakan bersifat pribadi karena sastra itu sendiri merupakan kegiatan yang pribadi dan perorangan, ia merupakan pengungkapan apa-apa yang menjadi pilihan pribadinya, hasil seorang sastrawan melihat lingkungannya dan memandang ke dalam dirinya.
Atar Semi (1988:49) menyatakan bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh sastrawan, meskipun tidaklah terlalu luar biasa, adalah unik, karena selain dekat dengan watak jiwa penyair; juga membuat bahasa yang digunakannya berbeda dengan makna dan kemesraannya. Dengan gaya tertentu seorang pengarang dapat mengekalkan pengalaman rohaninya dan penglihatan batinnya, serta dengan itu pula ia menyentuh dan menggelitik hati pembacanya. Karena gaya bahasa itu berasal dari batin seorang pengarang, maka gaya bahasa yang digunakan oleh seorang pengarang dalam karyanya secara tidak langsung menggambarkan sikap dan karakteristik pengarang tersebut.
Sedangkan Muchin Ahmadi, dkk (1984:7) mendifinisikan gaya bahasa sebagai kenyataan penggunaan bahasa (phenomena) yang istimewa dan tidak dapat dipisahkan dari cara-cara atau teknik seorang pengarang dalam merefleksikan pengalaman, bidikan, nilai-nilai kualitas, kesadaran pikiran dan pandangannya yang istimewa. Secara tentatif tetapi praktis gaya bahasa dapat dibatasi pengertian dasarnya sebagai suatu pengaturan kata-kata dan kalimat-kalimat yang paling mengekspresikan tema, ide, gagasan dan perasaan serta pengalaman pengarang. Secara garis besar gaya bahasa dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu : (1) gaya bahasa perasosiasian pikiran, dan (2) gaya bahasa penegasan, penekanan dan penguatan.
5.2 Gaya Berbicara
Pada dasarnya gaya bercerita juga berperan penting bagi pengarang untuk menulis cerita, di samping gaya bahasa yang dipergunakannya, karena pengertian gaya cerita atau gaya bahasa pada umumnya dapat dijelaskan sebagai salah satu metode pengarang dalam melukiskan cerita, sehingga cerita dapat menarik bagi pembaca.
Dalam penulisan cerita, biasanya setiap pengarang mempunyai gaya yang lain daripada yang lain. Pengarang biasa memperhatikan latar tepat atau waktu sebagai pembuka atau penutup cerita, akan tetapi ada pula yang menekankan pada tokoh atau penokohannya. Oleh karena cerita bermediakan bahasa, maka gaya bercerita erat kaitannya dengan bentuk cerita yang ditumpukan dalam bentuk frase, kata, kalimat bahkan paragraf, sehingga semuanya membentuk struktur wacana cerita (Ihsan, 1990:63).


6. Tema
Menurut Scharbach dalam Aminuddin (1987:91), tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperanan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya. Lebih lanjtu Brooks berpendapat seperti yang dikutip Aminudddin (1987:72), bahwa dalam mengapresiasi suatu cerita, apresiator harus memahami ilmu humanitas, karena tema sebenarnya merupakan pendalaman dan hasil kontemplasi pengarang yang berkaitan dengan masalah kemanusian serta masalah lain yang bersifat universal.
Tema sebagaimana pendapat Sudjiman (1988:51) merupakan sebuah gagasan yang mendasari karya sastra. Tema kadang-kadang di dukung oleh pelukisan latar, dalam karya yang lain tersirat dalam lakukan tokoh, atau dalam penokohan. Tema bahkan menjadi faktor yang mengikat peristiwa-peristiwa dalam satu alur.
Tema sebagaimana pendapat-pendapat di atas merupakan pemikiran pusat yang inklusif di dalam sebuah cerita (karya sastra). Kedudukannya menyebar pada keseluruhan unsur-unsur signifikan karya sastra. Tema tersebut ada yang dinyatakan dengan jelas, ada pula yang dinyatakan secara simbolik atau tersembunyi (Scharbach, 1963:273). Aminuddin (1987:92) merinci upaya pemahaman tema sebagai berikut:
1) Memahami setting dalam prosa fiksi yang dibaca
2) Memahami penokohan atau perwatakan para pelaku dalam prosa fiksi yang dibaca.
3) Memahami satuan peristiwa, pokok pikiran serta tahapan peristiwa dalam prosa fiksi yang dibaca.
4) Memahami plot atau alur cerita dalam prosa fiksi yang dibaca.
5) Menghubungkan pokok pikiran-pokok pikiran yang satu dengan yang lainnya yang disimpulkan dari satu-satuan peristiwa yang terpapar dalam suatu cerita.
6) Menentukan sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkan.
7) Mengidentifikasikan tujuan pengarang memaparkan ceritanya dengan bertolak dari satuan pokok pikiran serta sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya.
8) Menafsirkan tema dalam cerita yang dibaca serta menyimpulkannya dalam satu dua kalimat yang diharapkan merupakan ide dasar cerita yang dipaparkan.
Selain upaya pemahaman tema seperti di atas, untuk memahami tema, seorang pembaca atau paresiator perlu juga memahami latar belakang kehidupan yang diungkapkan pengarang lewat prosa fiksi yang merupakan usaha pengarang dalam memahami keseluruhan masalah kehidupan yang berhubungan dengan keberadaan seorang individu maupun dalam hubungan antara individu dengan kelompok masyarakatnya.


8. Menulis Resensi Buku Kumpulan Cerpen
Resensi merupakan pertimbangan tentang sebuah buku yang biasanya baru terbit. Resensi sering dipublikasikan di kran, majalah, maupun internet. Pernahkah kamu membaca resensi? Apakah bedanya dengan karangan lainnya? Resensi berbeda dengan karangan biasa. Peresensi pun orang-orang yang ahli dan yang biasa membaca. Begitu juga dengan karya yang akan diresensi. Karya tersebut harus karya terpilih yang bernilai tinggi, bukan karya sembaorangan. Mengapa demikian? Karena, resensi adalah sebuah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan terhadap kelebihan dan kekurangan sebuah karya, baik fiksi maupun Nonfiksi.
Resensi ditulis secara singkat, padat, dan oobjektif. Beragam buku bisa dijadikan bahan resensi. Biasanya dikategrikan atas karya fiksi dan Nonfiksi. Karya-karya fiksi terdiri atas buku novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, roman, dan drama. Buku kumpulan cerpen dan puisi dapat ditulisoleh seorang pengarang namun dapat pula ditulisoleh beberapa pengarang. Untuk melatih kemampuan membuat resensi cerpen, ikutilah langkah-langkah berikut!
1. Bacalah halaman awal buku!
a. Apakah judulnya?
b. Pahami isi pengantarnya! (Kata pengantar biasanya memberikan informasi penting tentang tujuan pengarang menulis buku tersebut).
c. Baca daftar isi buku! (Daftar isi dapat memberitahu gambaran tentang rganisasi buku tersebut dan akan membantu dalam menentukan gagasan utama pengarang dan alur pengembangannya secara krnlogis berdasarkan topik yang disampaikannya).
2. Bacalah isinya!
a Pahamilah unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut, buat catatan tentang temanya, plot dan konfliknya, penokohan, latar, dan keterkaitannya dengan judul cerpennya!
b Cari informasi tentang prestasi yang diraih cerpen tersebut!

9. Menulis Resensi Buku Pengetahuan
Resensi buku adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai-nilai sebuah buku. Di dalam resensi diperlukan kritik. Tujuannya untuk menyampaikan kepada para pembaca mengenai sebuah buku layak mendapat sambutan atau tidak. Buku-buku yang diresensi biasanya buku-buku terbitan baru. Namun demikian, buku lama juga dapat diresensi jika dianggap buku itu belum dikenal publik serta dianggap penting.
Apa saja yang perlu dilaporkan dalam meresensi sebuah buku? Berikut ini adalah unsur-unsur resensi buku.
1. Identitas buku.
2. Isi yang penting atau pokok-pokok isi buku.
3. Bahasa pengarang.
4. Keunggulan.
5. Kelemahan.
6. Kesimpulan dan saran.

10. Menulis Surat Dinas
Surat merupakan sarana bagi kita untuk menginformasikan hal-hal penting kepada orang lain. Surat merupakan sarana kmunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada pihak lain. Apabila surat itu berisi informasi yang menyangkut kepentingan sekolah, tugas, dan kegiatan kedinasan, maka surat itu disebut surat dinas.
Surat dinas sering juga disebut surat resmi. Surat dinas isinya berkaitan dengan kegiatan dinas atau kepentingan tugas kedinasan. Format sebagai berikut.
1. Kepala surat berisi nama instansi atau badan, alamat lengkap.
2. Tanggal surat.
3. Nomor surat.
4. Lampiran.
5. Hal surat.
6. Alamat yang dituju.
7. Salam pembuka.
8. Isi surat berisi paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup.
9. Salam penutup.
10. Tanda tangan, nama jelas (kalau ada cantumkan jabatan).
Penulisan surat dinas harus memerhatikan pemakaian bahasa meliputi pemilihan kata, pemakaian ejaan, penyusunan kalimat, dan penyusunan paragraf (Arifin, 1996: 56). Pemilihan kata harus baku, lazim, dan cermat.
Menggunakan kata yang resmi, sudah dikenal masyarakat, dan tepat sesuai dengan pesan yang akan disampaikan. Penulis surat harus memerhatikan kaidah-kaidah ejaan (pemakaian huruf, penulisan huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan tanda baca).
Penyusunan kalimatnya harus efektif yaitu kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, singkat, dan enak dibaca (sopan dan simpatik, tidak bernada meremehkan pembaca). Begitu pula penyusunan paragrafnya, gagasan penulis harus ditata dan diatur dengan baik sehingga pesan yang
disampaikan mudah dipahami penerima surat.

11. Menulis Surat Lamaran Pekerjaan
Pada pelajaran sebelumnya kamu telah berlatih menulis surat dinas. Sebentar lagi kamu akan tamat SMA. Setelah lulus, mungkin di antara kamu ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi, ada pula yang langsung ingin bekerja. Apabila ingin bekerja, seseorang harus melamar pekerjaan dahulu ke perusahaan, instansi pemerintah, atau ke lembaga-lembaga pendidikan.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah membuat surat lamaran pekerjaan. Surat lamaran pekerjaan ialah permhnan untuk memperleh suatu pekerjaan atau jabatan. Banyak yang tidak mendapatkan pekerjaan, bukan karena tidak memiliki kemampuan, tetapi karena tidak mampu menulis surat lamaran kerja dengan baik. Biasanya terdapat tiga hal yang diperhatikan dalam menulis surat lamaran pekerjaan yakni identitas pelamar, kualifikasi pelamar, dan data lengkap pelamar.
Unsur-unsur surat lamaran pekerjaan sebagai berikut.
1. Tanggal surat
2. Lampiran
3. Perihal surat, alamat surat
4. Salam pembuka
5. Isi surat
6. Salam penutup
Surat lamaran pekerjaan termasuk jenis surat dinas karena disampaikan seseorang ke pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan atau lembaga-lembaga pemerintahan. Untuk itu, kamu harus mampu membuat surat lamaran pekerjaan.

12. Menanggapi Pembacaan Puisi Lama
Pernahkah kamu membaca puisi lama Indonesia? Puisi lama Indonesia memiliki beberapa bentuk atau jenis, di antaranya: pantun, gurindam, syair, dan petatah-petitih. Semuanya memiliki ciri-ciri yang khas dan menarik untuk dipelajari.
Pantun adalah hasil sastra Melayu asli. Puisi ini terdiri atas empat baris, dua baris pertama berisi sampiran dan dua baris kedua berupa isi. Isi pantun bermacam-macam, ada pantun anak-anak, pantun orang dewasa, dan pantun orang tua.
Gurindam adalah perkataan yang bersajak pada akhir pasangannya. Gurindam terdiri atas dua baris, bersajak sama, kedua barisnya merupakan isi. Baris pertama merupakan sebab dan baris kedua merupakan akibat tetap sempurna perkataannya dengan satu pasangannya saja.
Syair merupakan karya sastra Melayu yang terdiri atas empat baris. Keempat barisnya merupakan isi. Petatah-petitih merupakan karya sastra Melayu yang berasal dari Minangkabau. Isinya banyak berisi nasihat, khususnya mengenai sopan santun dan adat istiadat. (Depdikbud, 1986: 9-10).

13. Mengmentari Pembacaan Puisi Baru
Setelah membacakan dan menanggapi puisi baru, kamu diharapkan mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, danoperasaan penyair.
Sebuah puisi akan menjadi lebih menarik jika dibacakan. Pernahkah kamu melihat pembacaan puisioleh sastrawan seperti Rendra, Taufik Ismail maupun Sutardji? Masing-masing sastrawan memiliki ciri khas ketika membacakan karya-karyanya? Mereka menggunakan lafal, intonasi, ekspresi, serta penuh penghayatan ketika membacakan sajak-sajaknya. Kamu pun dapat membacakan puisi dengan baik jika banyak berlatih. Bacalah puisi dengan cermat dan berulang-ulang untuk memahami isinya. Setelah itu bacalah secara nyaring. Kamu dapat berlatih di depan cermin untuk melatih ekspresi dan mimik wajahmu supaya lebih percaya diri pada saat membaca puisi.

14. Membacakan Puisi Karya Sendiri
Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah berlatih membacakan puisi lama Indonesia dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang baik. Sekarang, kamu akan berlatih membacakan puisi karya sendiri.
Pernahkah kamu menulis puisi? Mengasyikkan bukan? Menulis puisi merupakan kegiatan yang menyenangkan. Seseorang dapat mencurahkan pikiran danoperasaannya dengan imajinasi dan penggunaan bahasa yang bebas. Penulis dapat dengan leluasa menggunakan pilihan kata dan gaya bahasa yang sesuai dengan pencurahan emsi dan jiwanya.oleh karena itu, bukalah kembali puisi yang pernah kamu buat!
Membacakan puisi hasil karya sendiri akan lebih mudah, baik lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresinya karena semua isi, nada, suasana, dan gaya yang terdapat dalam puisi yang dibacakan merupakan curahan emsi dan jiwa sendiri. Hal ini akan berbeda dengan membacakan puisi orang lain. Kita harus memahami, menghayati isi, nada, suasana, dan gaya orang lain.oleh karena itu, cba bacakan puisi yang kamu buat sendiri. Sebagai bahan latihan, mintalah teman-temanmu untuk membacakan puisi-puisi berikut! Perhatikanlah pembacaan puisi tersebut dari segi lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresinya!


15. Mengidentifikasi Tema dan Ciri-ciri Puisi Kontemporer
Buku kumpulan puisi siapakah yang pernah kamu baca? Banyak buku kumpulan puisi yang terbit baik puisi lama, puisi baru, maupun puisi Kontemporer. Perkembangan puisi di Indonesia didasarkan terbagi atas puisi lama, puisi baru, puisi angkatan 45, dan puisi Kontemporer. Sebagaimana telah dibahas pada semester 1, puisi lama Indonesia berbentuk pantun, syair, petatah petitih, dan gurindam. Puisi baru berbentuk distikon (2 baris), tersina (3 baris), kuatren (4 baris), kuin (5 baris), sektet (6 baris), septina (7baris), oktaf (8 baris), soneta (14 baris). Puisi Angkatan 45 merupakan puisi yang mementingkan makna atau bentuk batin puisi. Unsur fisiknya tidak diutamakan.
Puisi Kontemporer lebih mengutamakan unsur fisiknya karena lebih mementingkan tipografi dengan gambar atau bentuk grafisnya (Waluy, 1995: 5-22). Sutardji Calzum Bachri dianggap sebagai pembaharu dunia puisi Indonesia dan termasuk pelopor puisi Kontemporer. Sutardji mementingkan bentuk fisik (bunyi). Ulangan kata, frasa,dan bunyi menjadi kekuatan puisinya.

16. Menyampaikan Intisari Buku Nonfiksi
Dalam kehidupan kita sehari-hari membaca buku menjadi suatu kebutuhan. Buku yang dibaca dapat berbentuk prosa fiksi atau buku-buku Nonfiksi. Novel, cerpen, dan drama merupakan karya sastra yang berbentuk fiksi, sedangkan buku-buku ilmiah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan tergolong karya Nonfiksi.
Buku-buku pelajaran adalah karya Nonfiksi karena isinya bukan hasil imajinasi, melainkan berdasarkan fakta dan kenyataan. Begitu pula buku-buku tentang ilmu pengetahuan, teknlgi, eknmi, hukum, kesehatan, plitik, psiklgi, agama, matematika, sejarah, prpaganda, bigrafi, dan autbigrafi adalah buku-buku Nonfiksi.
Untuk memenuhi kewajiban sebagai pelajar, tentu kamu banyak dihadapkan pada buku yang harus dibaca. Apakah setiap kali membaca buku pelajaran, kamu selalu membuat intisari, rangkuman, atau catatan-catatan penting tentang buku yang kamu baca? Biasakanlah setiap kali sehabis membaca, menuliskan hal-hal penting wacana yang kita baca.
Pada umumnya, buku terdiri atas beberapa bagian, yaitu bagian permulaan, bagian pokok atau isi buku, dan bagian penutup atau pelengkap. Untuk itu, langkah membuat intisari dapat dimulai dari melihat struktur buku. Selanjutnya perhatikan langkah-langkah berikut!
1. Perhatikan bagian permulaan buku! Lihat dan baca dengan cepat kulit luar, halaman judul, tahun penerbitan, halaman pengantar, dan daftar isi! Melalui daftar isi, kamu dapat memperleh gambaran topik-topik penting yang diuraikan dalam buku tersebut.
2. Temukan informasi umum buku, isi bab atau seksi, dan penjelasan tertentu tentang suatu istilah!
3. Catat informasi-informasi penting yang ada pada setiap bagian, bab, dan subbab!
Perhatikan informasi penting (informasi fokus) yang telah kamu catat, susun dan tuliskan dengan menggunakan kata-kata sendiri! Catatan yang telah kamu susun, itulah yang disebut intisari buku Nonfiksi yang telah kamu baca.

17. Menjelaskan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen
Cerpen adalah salah satu bentuk sastra yang disajikan secara singkat dan memuat sekelumit kehidupan seseorang yang dituangkan dalam sebuah cerita. Cerpen mempunyai tema, alur, penokohan, latar, dan pesan. Unsur-unsur ini termasuk unsur intrinsik cerita pendek.
Tema adalah ide suatu pikiran pencipta dalam mengungkapkan persoalan hidup dan kehidupan. Alur adalah urutan atau jalan cerita yang menciptakan konflik-konflik cerita. Penokohan adalah orang yang bertindak dan tampil dalam cerita. Latar adalah letak atau keadaan yang melatar belakangi peristiwa dalam suatu cerita. Pesan adalah amanat yang ingin disampaikan dalam cerita yang disusunoleh pengarang atau penulisnya.